Izzatul Islam 107.9 FM

Menebar Dakwah, Merajut ukhuwah.

Rabu, Februari 10, 2010

Pindah alamat

Sahabat semua.... sekarang blog ini telah pendah ke alamat.....

http://abu-fatih.blogspot.com/

http://www.tbsyahadah.blogspot.com/

http://izisfm.wordpress.com/

Silahkan kunjungi lagi jangan bosan ya......

Makasih... jazakumullah khoiron

Senin, November 09, 2009

Pak presiden, Menghadap Ke Atas Pak..

presiden_indonesia
izisfm – Pak presiden… Negri ini sakit,terseok, tertitih, dan kecapekan karena beratnya beban yang di pikul. Negri ini perlu pertolongan dan penyembuhan.
Setelah berupaya bangkit dari keterpurukan, dengan semangat yang tiada daya. Kini ia tetap berharap dalam keputus asaan, tersenyum dalam tangisan, jernih dalam kekeruhan, dan diam dalam keributan…

Lautan dan kolam pula adalah genangan airmata rakyat yang tertumpah. Dendang irama yang yang terdengar adalah jerit perih lapar dan pebderitaan panjang rakyat yang tersiksa.
Terpejamnya mata itu mungkin kejenuhan hidup seperti ini pilih untuk di tinggalkan selama-lamanya.
************
Tak beda dari pesien lemah yang datang kedukun hendak mendapatkan pertolongan. Bukan harapannya yang dijumpai lantaran justru habis-habisan diperkosa. Tentu bukan dukun yang memang jahat suka memperkosa itu disalahkan.
Negri ini pernah menghadap barat, pernah pula menghadap timur, lalu menghadap ke berbagai arah. Semuanya menghadiahkan kekecewaan dan penderitaan. Berkali negri ini terluka, namun masih juga berpaling dari Nya.
Kapankah negri yang ini  akan menadahkan tangan dan menghadapkan wajahnya ke atas???
Di sana Allah ada…. Allah yang menciptakan negri ini pak Presiden… Allah pula telah menurunkan aturan hidup terbaik…. Allah yang selalu diabai dan tidak dipedulikan… ajaran, hokum dan perintah larangan Nya.
Allah sudah mengurangkan sedikit karunia, agar perut merasakan lapar dengan sulitnya mendapatkan makanan di negri gemah ripah loh jinawi ini. Allah pula telah menyentuh tubuh negri yang lalai ini. Lalu menggerakkannya perlahan dengan sedikit goncangan dari waktu kewaktu dengan “gempa” Nya. Allah mengalirkan sedikit air dari kota ke kota membersihkan noda dan kotoran kehidupan dengan “banir” Nya.
Sentuhan demi sentuhan lembut dan usapan demi usapan, juga goyangan demi goyangan  ke tubuh negri ini  belum bisa menjadikan wajah negri ini merubah arah menghadap –Nya. Berkali negri ini terluka, namun masih juga tetap menunggu selain –Nya.
Pak Presiden, ini negri melayu…. Rumpun melayu…. Atau apa sajalah namany. Dulu kala juga ada negri yang bernama ‘Aad. Ada juga yang bernama Tsamud. ‘Aad dilenyapkan Allah dengan taufan. Tsamud dilenyapkan Allah dengan banjir. Adakah keistimewaan negri melayu untuk tidak Allah lenyapkan ketika tak mau menghadap kepada Allah. Padahal perbuatan ini menyebabkan negri-negri dahulu itu di lenyapkan Allah.
Pak Presiden, kira-kira apa yang akan pak Presiden lakukan, ketika para panglima, mentri, pejabat, dan rakyat tidak ambil perhatian pada apa yang pak Presiden ucapkan, perintahkan dan arahkan??? Apa tindakan bapak ketika dimana dan kemana saja pak Presiden berada hulubalang tidak ada yang peduli dan cuek???
Jika pak Presiden dan kita semua tidak dapat melihat bagaimana wajah Allah menyaksikan kita hambanya ini tidak menjalani hidup dengan aturan, hukum dan undang-undang allah dalam Al qur’an dan Sunnah Rasul-Nya… percayalah dan yakinlah pak Presiden… sesungguhnya Allah selalu melihat kita. Dan kelak akan memintai pertanggung jawaban.
Berulangkali negri ini menghadap ke barat, lalu ketimur dan sebaliknya… berharap dan bersandar. Berkali itu terluka namun masih juga menunggu. Kapan negri ini akn menghadap Allah. Kapan negri ini akan menjalankan hokum Al qur’an dan Sunnah.
**********
Surat ini di tulis untuk pak Presiden dan tanpa rasa pakewuh, sungkan, segan, takut atau khawatir lantaran tidak ada pangkat tersandang yang bisa di copot, tidak mungkin di pecat karena memang tidak punya jabatan. Yang seringkali keduanya membikin lidah kelu bicara benar, jari lemasmenulis, atau hati berdegup kencang pada yang di khawatiri.
Surat ini hanya apa adanya, tidak ada udang yang bersembunyai, karena memang tidak ada “batu”, yang akan di ambil atau di bagi bersama,. Tak perlu “kompromi” juga. Jadi tetap seperti surat-surat yangyang akan datang insyaAllah  pak… mengajak diri, keluarga dan sesame untuk kembali kepada Al Qur’an dan As Sunnah sebelum diri mengahadap Allah…
Pesan pentingnya : jangan Tanya maksud “kembali kepada Al Qur’an dan As Sunnah” kepada selain ulama’ salaful ummah. Sebab salah pada siapa bertanya sesat jawaban, nanti nggak jadi sampai kepada Allah.
Esok jari-jemari ini akan menulis lagi InsyaAllah dengan harapan mudah-mudahan bisa jadi saksi kelak jika ditanya Allah dan pasti ditanya.
Pak Presiden… kembali kepada Allah pak… pimpinlah kami dengan Al Qur’an dan As Sunnah. Rosulullah menjamin tidak akan tersesat selama-lamanya.
Cukuplah pak… dengan “berkali ku terluka masih juga ku berpaling dari-Mu”
(MA/Al Ghofiqi/izisfm)

Senin, November 02, 2009

MALAM Bagaimana Mata Terpejam

Malam..., Keindahan, kesepian, kedinginan, kesyaduanmu meyimpan segala rahasia yang telah berlaku di zaman silam.
Gelapnya kadang-kala jadi penyejuk ibadat para abid yang merindukan Allah.
Tapi adakalanya kesempatan bagi pendosa yang menyangka malam dapat melindungi ia dari penglihatan Tuhan-Nya.
Kesunyian ditunggu oleh sepasang kekasih memadu kasih. Cumbu rayu menjadi bisikan yang gemersik menyuburkan kasih. Dan malam datang menjanjikan saat itu.Saat si abid berdiri, duduk dan baring menyebut nama Allah yang satu.
Seorang hamba merintih di waktu malam: “Ya Robbi, bintang-bintang telah menghilang di balik awan. Mata insan telah tidur lelap. Pintu-pintu istana para maharaja telah terkunci. Lalu setiap kekasih telah berdua-duaan dengan kekasihnya. Dan inilah aku tampil mengadap-Mu...”
***
Dan malam juga adalah detik hamba yang berdosa rujuk pada keampunanNya.
Lalu dalam derai air matanya yang gugur di dada malam, meluncurlah kata-kata penyesalan atas keterlanjuran dan kesalahan. Seolah-olah terdengarlah di telinganya makna sebuah firman,
“Demi malam apabila telah sunyi, Robbmu tiada meninggalkan kamu dan tidak pula membenci kamu.” (Ad-Dhuha.)
Malam..., Kalau ia dipenuhi ribut petir yang dasyat, kenangilah azab Allah.
Kalau ia dihiasi bulan dan bintang, haraplah rahmat-Nya. Keindahannya biar menerangi hati, kegelapannya usah menghitamkan amal.
Uwais Al-Qarni meyambut kedatangan malam dengan katanya, “Ini malam rukuk,” lalu beliau pun sembahyang dengan rukuknya panjang-panjang hingga menjelang fajar.
Di malam yang lain ia berkata, “Inilah malam sujud.” Lalu sujudlah beliau sepanjang malam sampai fajar tiba sebagai pamitan malam beransur hilang. Itulah malam pada Uwais Al-Qarni.
Kedatangan malam mungkin seiring dengan saat kematian. Tidur... mungkin untuk selama-lamanya. Kegelapan malam mungkin bersambung ke alam kubur.
Amir bin Abdullah memberikan iangatan lain: “Tidak ada aku lihat sesuatu yang dinamakan syurga, di mana pencarinya asyik tidur.
Dan tidak pernah pula aku lihat sesuatu yang dinamakan neraka, di mana orang yang hendak menghindarinya asyik tidur saja.”

Sabtu, Oktober 31, 2009

Sadisnya Tentara Serbia, Gadis Kecil Diperkosa dan Dipaksa Pakai Kalung Salib

Satu lagi potret buram kekejaman dan kesadisan Serbia pada masa perang Bosnia dahulu - terungkap, setelah dilakukan persidangan terhadap kasus kejahatan perang.

Mantan komandan tentara Serbia Predrag Kujundzic dinyatakan bersalah atas kejahatan terhadap kemanusiaan - termasuk pembunuhan dan pemerkosaan - oleh pengadilan kejahatan perang Bosnia pada hari Jumat kemarin (30/10) dan divonis dengan hukuman 22 tahun penjara.

Hakim Saban Maksumic mengatakan pengadilan menemukan Kujundzic (48 tahun) telah bersalah atas tindakan "Melakukan dan memaksakan perbudakan seksual, perkosaan, perampasan kebebasan fisik, penganiayaan terhadap masyarakat sipil non-Serbia serta melakukan tindakan yang tidak manusiawi lainnya."

Kujundzic adalah komandan dari unit tentara Serbia Bosnia yang juga dikenal sebagai Predini Vukovi (Serigala Predo) yang beroperasi di sekitar sebelah utara kota Doboj selama perang yang berlangsung pada tahun 1992-95.

"Sebagai komandan dari unit pasukan Serigala Predo, dia turut berpartisipasi dalam perlakuan tidak manusiawi dari 50 orang warga Bosnia (Bosnia Muslim) dan Kroasia Sipil yang ditahan secara tidak sah dan digunakan sebagai tameng manusia selama operasi militer dan 17 di antaranya tewas," kata hakim.

Hakim Maksumic mengatakan bahwa Kujundzic telah pergi ke rumah seorang wanita pada Juni 1992, dengan bersenjata lengkap dan didampingi oleh lima anggota unitnya. Dia memperkosa anak perempuan yang masih di bawah umur dan menghasut tentara lainnya untuk memperkosa ibu dari anak perempuan tersebut.

"Setelah Kujundzic memperkosa anak perempuan yang masih kecil itu, Kujundzic kemudian mengatakan kepadanya bahwa pada hari ini anak perempuan itu akan Mematuhi semua yang dirinya minta dari anak perempuan tersebut, kalau tidak, ia akan membunuh ibunya dan adik perempuannya," kata hakim.

Kujundzic juga memerintahkan gadis kecil itu untuk memakai kalung dengan liontin salib dan seragam kamuflase tentara Serbia . Kujundzic memaksa ia mengenakan baret merah dan mengganti nama Muslimnya menjadi nama Serbia tanpa persetujuan orangtuanya, kata hakim Maksumic.

Namun hakim membebaskan Kujundzic dari tuduhan terpisah yang berkaitan dengan perlakuan tidak manusiawi terhadap tawanan di kamp penahanan.

Pengadilan kejahatan perang Bosnia yang didirikan pada 2005 bertujuan untuk meringankan beban pada pengadilan kejahatan perang milik PBB untuk kasus kejahatan perang di wilayah yang dulu bekas Yugoslavia yaitu Bosnia.

Di tempat terpisah persidangan pemimpin perang Serbia Bosnia Radovan Karadzic dibuka di Den Haag minggu ini, dengan para jaksa menuduhnya memimpin kampanye pemusnahan terhadap Muslim Bosnia selama perang Bosnia 1992-95.(fq/reu)

Kamis, Oktober 29, 2009

Memalukan Mojokerto, Warga Geruduk Perguruan Santriloka

izisfm- Pengasuh Perguruan Ilmu Kalam Santriloka, Kiai Ahmad Naf'an (Gus Aan), dievakuasi dari rumahnya di Kelurahan Kranggan Gang 5 ke Markas Polresta Mojokerto, Jalan Bhayangkara.


Penyebabnya, ratusan warga Kelurahan Kranggan memadati jalan di depan pintu masuk ke Perguruan Ilmu Kalam Santriloka. Warga menuntut Gus Aan dan keluarganya segera pindah, karena ajarannya dianggap mempermalukan warga Kranggan.

Meski Gus Aan sudah dievakuasi, namun suasana di Perguruan Ilmu Kalam Santriloka, masih mencekam hingga Jumat (30/10/2009) dinihari. Belasan polisi berseragam maupun dari Satuan Reskrim dan Intelkam masih berjaga di lokasi itu.

Gus Aan sendiri dievakuasi dengan sebuah mobil jenis kijang yang ditumpangi bersama Kapolresta Mojokerto AKBP Sulistyandri Atmoko. "Dibawa ke Polres atas permintaan perlindungan dari yang bersangkutan," kata Sulistyandri Atmoko.

Pria yang dituduh menyebarkan ajaran sesat itu dikhawatirkan menjadi korban tindakan anarkis warga. Sebab banyak warga yang tahu ajaran Santriloka, saat terjadi dialog antara Gus Aan dengan perwakilan MUI di salah satu stasiun televisi swasta.

Setelah Gus Aan dievakuasi ke markas Polresta, para santri juga diminta polisi untuk meninggalkan lokasi. Rumah berukuran cukup besar itu hanya dihuni isteri Gus Aan dan 4 anaknya. Sedangkan 2 di antaranya masih berusia belum genap 2 tahun.

Saat dihubungi lewat telepon oleh wartawan, Gus Aan sempat bertanya tentang kondisi rumah kontrakannya, termasuk kondisi keluarganya. Gus Aan lega setelah mendapat jawaban, jika rumahnya masih diawasi polisi dan massa mulai berkurang.
(detik)